CSA Index Maret 2025 Jadi Sinyal Strategi Investasi, Sektor Konsumsi dan Energi Jadi Sorotan

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 5 Maret 2025 - 03:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Bursa Efek Indonesia (BEI). (Dok. gopublic.idx.co.id)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI). (Dok. gopublic.idx.co.id)

062.LIVE – Indeks Sentimen Pasar (CSA Index) untuk Maret 2025 mengalami penurunan signifikan ke level 47,6, turun dari posisi sebelumnya yang masih berada di atas ambang batas netral 50, Jakarta (4/3/25).

Angka ini mengindikasikan bahwa mayoritas pelaku pasar tidak memiliki ekspektasi positif terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu ke depan.

Tren penurunan ini juga sejalan dengan melemahnya IHSG sepanjang Februari 2025, yang mengalami koreksi tajam sebesar 11,8% dan ditutup di level 6.270.

ads

Minimnya Sentimen Positif di Tengah Tekanan Global dan Domestik

Pergerakan IHSG yang menurun selama Februari 2025 tidak terlepas dari kombinasi berbagai sentimen negatif, baik dari faktor global maupun domestik.

Dari sisi global, kebijakan agresif yang diambil oleh pemerintahan Trump semakin meningkatkan ketidakpastian pasar, terutama dalam kaitannya dengan kemungkinan kenaikan tarif perdagangan terhadap China.

Langkah tersebut turut memperburuk sentimen investor dan memperbesar risiko terhadap stabilitas ekonomi global.

Selain itu, lonjakan inflasi di Amerika Serikat yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar menimbulkan kekhawatiran akan kebijakan moneter yang lebih ketat dari Federal Reserve (The Fed).

Hal ini dapat berakibat pada penurunan aliran modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed dan kekhawatiran resesi di negara-negara maju juga menjadi tekanan tambahan bagi pasar keuangan domestik.

CSA Index Maret 2025

Kondisi Domestik Semakin Membebani IHSG

Dari dalam negeri, kekhawatiran terhadap pelemahan ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang turut menekan pergerakan IHSG.

Indikator daya beli yang lemah tercermin dari rendahnya tingkat inflasi, dengan data Februari 2025 bahkan mencatatkan deflasi sebesar 0,09% (yoy).

Selain itu, pemangkasan anggaran belanja pemerintah serta maraknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) juga memperburuk sentimen di pasar saham.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Keadaan semakin sulit setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Keputusan ini menambah tekanan bagi pasar modal domestik, mengingat banyak investor institusi global yang menggunakan indeks MSCI sebagai acuan dalam menentukan alokasi investasi.

Menanggapi kondisi ini, NS. Aji Martono, Ketua Umum Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (Propami), menegaskan pentingnya kebijakan insentif guna menstabilkan pasar.

“CSA Index Maret 2025 mencerminkan kondisi pasar yang fluktuatif. Dalam situasi ini, dibutuhkan insentif yang dapat menjadikan pasar lebih kondusif,” ujarnya.

CSA Index IHSG Konsensus 12M Forecast

Proyeksi Pasar dan Peluang Pemulihan IHSG

Di tengah berbagai tantangan yang ada, pelaku pasar masih menetapkan target IHSG dalam 12 bulan ke depan di level 7.125.

Meski lebih rendah dibandingkan target sebelumnya yang berada di level 8.243 pada Oktober 2024, angka ini tetap menunjukkan adanya potensi pemulihan jika pasar merespons dengan baik kebijakan yang diambil oleh otoritas moneter dan fiskal.

CSA Index juga mengidentifikasi perubahan dalam sektor unggulan di pasar saham.

Untuk pertama kalinya, sektor keuangan tidak lagi menjadi pilihan utama investor.

CSA Index Sektor Pilihan Maret 2025

Posisi tersebut kini ditempati oleh sektor energi dan consumer cyclical, yang menunjukkan performa lebih baik dibandingkan sektor perbankan yang mengalami tekanan sepanjang Februari 2025.

Di sisi lain, momentum Ramadan diharapkan mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan memberikan efek positif bagi pasar modal.

Jika Bank Indonesia tetap mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif dan konsumsi meningkat selama Ramadan, IHSG berpotensi mengalami rebound.

Meskipun saat ini pasar masih dibayangi ketidakpastian, fundamental emiten di Indonesia tetap terjaga, sehingga peluang pemulihan masih terbuka.

Pelaku pasar kini menanti langkah konkret dari regulator dan pemerintah guna memastikan stabilitas di pasar modal di tengah tantangan ekonomi global dan domestik yang semakin kompleks.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Mediaemiten.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Kilasnews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Haijateng.com dan Hariancirebon.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

KPK Usut Proyek EDC, BRI Pastikan Tata Kelola dan Operasional Tetap Aman
RUPST BSI Bagikan Dividen Lebih dari Rp1 Triliun dan Tunjuk Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut Baru
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release
CSA Index Tunjukkan Pasar Menuju Arah Pemulihan, Dukungan Sektor Strategis Kian Kuat
5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian
Terima Laporan Perjalanan Dinas Menkeu Sri Mulyani ke AS, Begini Respons Presiden Prabowo Subianto
Town Hall Meeting Danantara, Prabowo Subianto Ungkap Dirinya Berikan Teguran kepada Direksi BUMN
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:07 WIB

Erdogan Kirim Sinyal Keras: Serangan Israel Bisa Picu Kekacauan Global

Senin, 26 Mei 2025 - 13:54 WIB

Deklarasi Kuala Lumpur ASEAN 2045 Targetkan Nol Persen Kemiskinan Kawasan Asia Tenggara

Sabtu, 5 April 2025 - 10:32 WIB

Fenomena ‘Lightstick’, Kekuatan Fandom K-pop untuk Mobilisasi Massa dan Suarakan Perlawanan Politik

Senin, 3 Maret 2025 - 10:19 WIB

Taliban Tanggapi Klaim Donald Trump Soal Tiongkok Kendalikan Pangkalan di Afghanistan

Kamis, 23 Januari 2025 - 13:53 WIB

Tiongkok Merespons Pengenaan Tarif 10 Persen untuk Barang Impor dari Tiongkok ke AS, Mulai 1 Februaru 2025

Selasa, 24 Desember 2024 - 13:55 WIB

Alami Demam, Mantan Presiden AS Bill Clinton Dirawat di Georgetown University Medical Center di Washington

Kamis, 26 September 2024 - 10:22 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok dan India Terbesar, Ekonomi Asia Pasifik 2024 Tumbuh Sebesar 5 Persen

Sabtu, 13 Juli 2024 - 15:50 WIB

Raup Pendapatan Bersih 18,15 Miliar Dolar AS pada Q2 2024, Bank Terbesar Amerika Serikat, JPMorgan Chase

Berita Terbaru