Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 13 September 2024 - 22:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024. (Dok. Kementerian Pertanian)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024. (Dok. Kementerian Pertanian)

062.LIVE – Pengembangan sawit menjadi bahan bakar biodiesel B50 merupakan langkah maju yang dilakukan pemerintah Indonesia selama ini.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan hal itu dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024.

Acara dihelat di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 12 September 2024.

ads

Menurutnya, sawit adalah komoditas yang paling siap untuk dipasarkan ke berbagai penjuru dunia.

“Saya kira dari semua komoditi perkebunan, sawit ini yang paling siap untuk kita pasarkan.”

“Misalnya dikonversi menjadi B50 sebagai bagian dari bargaining kita kepada dunia,” ujar Wamentan.

Kalau Tujuan Ekspor Sawit Dipersulit, Kita Bisa Substitusi Menjadi Energi

Dikutip Sawitpost.com, Kamentan Sudaryono optimis Indonesia dapat mengendalikan harga komoditas sawit dunia apabila konversi terus dilakukan secara cepat.

Apalagi, kata dia, 60 persen sawit dunia dikuasai Indonesia dengan lahan perkebunan yang sangat luas.

“Artinya kalau produktivitas kita tinggi tetapi harga jatuh, kita konversi sebagian untuk B50. Jadi kita ada bandulan.”

“Sama seperti Brazil melakukan bandulan antara gula sama bioetanol. Jadi saat harga gula tinggi, dia produksi di gula supaya harga gula turun,” katanya.

“Sawit itu kita produsen terbesar, terus rata-rata pengusaha petani sawit kita ini kalau dalam dia berusaha itu ada kekhawatiran apakah laku atau tidak produknya.”

“Sekarang ini kita sudah punya substitusi, jadi kalau misalnya negara tujuan ekspor mempersulit dan lain-lain, kita bisa substitusi menjadi energi,” tambahnya.

Pemerintah Sudah Melakukan Upaya Pengembangan Energi dari B50 ke B100

Mengenai hal ini, kata Wamentan Sudaryono, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan biodiesel dari komoditas sawit.

Bahkan ke depan, pemerintah sudah melakukan upaya pengembangan dari B50 ke B100.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Jadi ini akan terus ditingkatkan dari B50, bahkan secara teknologi B100 sudah berhasil,” jelasnya.

Pemerintahan periode 2024-2029 akan mendorong pengembangan program campuran antara bahan bakar minyak solar dengan bahan bakar nabati dari kelapa sawit.

Indonesia saat ini tengah mendorong pengembangan campuran antara minyak solar 50 persen, dengan bahan bakar nabati sebesar 50 persen, alias B50.

Kedepannya dibawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, program ini akan dikembangkan lagi menjadi B100.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Kongsinews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Ekspres.news dan Femme.id

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com : 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

 

 

Berita Terkait

Rilispers.com Layani Publikasi Khusus di Media Ekonomi dan Bisnis untuk Pencitraan dan Pemuliĥan Citra
Mendag Zulhas Sebut Sebabkan Petani Alami Kebangkrutan Soal Harga Komoditas Pangan yang Terlalu Murah
Minta Prabowo Lanjutkan Program Bantuan Beras 10 Kilogram Per Keluarga, Jokowi Dorong Lagi Lewat Masyarakat
Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Sudah Bertemu, Senin Ini Kadin Indonesia Beri Keterangan kepada Media
Agro Media Network Luncurkan Portal Sawitpost.com, Dukung Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Nasional
Wamentan Sudaryono Dorong Tingkatkan Produksi dan Penuhi Kebutuhan Nasional Saat Tinjau Pabrik Jagung
Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com, Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra
Wamentan Sudaryono Dorong BUMN Pangan Jadi Pusat Benih Terbesar di Indonesia untuk Wujudkan Swasembada
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 15:25 WIB

Rilispers.com Layani Publikasi Khusus di Media Ekonomi dan Bisnis untuk Pencitraan dan Pemuliĥan Citra

Kamis, 3 Oktober 2024 - 13:13 WIB

Minta Prabowo Lanjutkan Program Bantuan Beras 10 Kilogram Per Keluarga, Jokowi Dorong Lagi Lewat Masyarakat

Sabtu, 28 September 2024 - 15:18 WIB

Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Sudah Bertemu, Senin Ini Kadin Indonesia Beri Keterangan kepada Media

Kamis, 26 September 2024 - 13:39 WIB

Agro Media Network Luncurkan Portal Sawitpost.com, Dukung Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Nasional

Kamis, 26 September 2024 - 10:39 WIB

Wamentan Sudaryono Dorong Tingkatkan Produksi dan Penuhi Kebutuhan Nasional Saat Tinjau Pabrik Jagung

Selasa, 24 September 2024 - 08:17 WIB

Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com, Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra

Minggu, 22 September 2024 - 07:49 WIB

Wamentan Sudaryono Dorong BUMN Pangan Jadi Pusat Benih Terbesar di Indonesia untuk Wujudkan Swasembada

Rabu, 18 September 2024 - 09:16 WIB

Pengembangan Ekosistem Ekonomi Syariah di Indonesia Penting, Presiden Jokowi Ungkap Alasannya

Berita Terbaru